HALOOOO pageviewer! gue udah lama banget ya ga berkicau-kicau alay di blog. gue nyaris banget melupakan blog ini karena segudang sepak terjang alay gue di kampus :'{
Well, now. I'll read about distraction words. distraction words itu ibaratkan kata-kata baru yang menghancurkan artian sebuah tata kata yang ada sejak zaman dahulu kala. misalnya : "ih, ilfil banget ngeliat doi" nah. Ilfil adalah sebuah distraction words. karena dia itu kata-kata baru yang asal-usulnya blasteran yang masih dipertanyakan, tapi tanpa kata ilfil, apa kata yang tepat di zaman dahulu kala untuk mendeskripsikan kata ilfil tersebut? tanya nenek lo coba hahaha.
Sesungguhnya bukan kata ilfil yang gue akan perbincangkan pagi buta ini. melainkan kata "galau" dan "baper". Curhat banyak ya guys. gue beberapa hari ini lagi gak enak hati banget karena dicampakkan sama partner gue (red : Sok ide). kemaren gue liat dia boncengan gitu sama orang lain. terus ngeliat dia ngeliat gue juga, terus langsung buang muka hahahaahahahahahahhaahahaha TERUS kata temen gue yang kebetulan ada disebelah gue lagi ngobrol sama gue, abis ngeliat partner gue begitu gue langsung lemes kaya mau pingsan. bangke emang baru kali ini adek begini bangggg~
So, kejadian macam begitulah yang memunculkan kata galau dan baper muncul secara tiba-tiba di kamus besar bahasa indonesisa edisi gawl kekinian. Coba lo bayangin, kata-kata apa yang digunakan sama kakek nenek lo ketika mengalami kejadian yang sama kayak gue. tapi bukan naik motor mungkin ya. bisa aja naik onthel biar ketje, atau papasan di kereta kuda kan biar kraton abisss.
Menurut riset kesekian kali dari gue, kata-kata macem galau dan baper ternyata juga menyebabkan kelemahan mental generasi muda. Dulu waktu gue sekolah, kalo jadian di cie in, kalo putus disemangatin. kan enak gitu ya. kesejahteraan jomblo pun masih dalam taraf yang cukup tinggi karena tidak adanya kata-kata ejekan untuk jomblo. yang ada, malahan program TV katakan cinta yang mempromosikan high quality jomblo. enak, jomblo aja bisa masuk TV. lumayan pamer ama temen disekolah. makanya anak-anak zaman jebot termasuk gue betah-betah banget menjomblo berbelas-belas tahun. gak kayak anak zaman millenium ini yang masih rok merah udah punya pacar lima.
gue juga berhipotesis kalo distraction words memicu terjadinya kejahatan di ibukota. menurut ilmu cocokologicopi, kata kata "BAPER" dan "GALAU" itu bisa banget disingkat jadi BEGAL. ya lo tau kan begal yang suka ngebacok orang terus bawa kabur kendaraan? hipotesis gue nih, BEGAL itu berawal dari putus cinta, jadi jomblom diejekin terus mendendam. tadinya si orang pertama yang jadi BEGAL ini cuma mau bacok dan nyolong harta pacarnya buat bales dendam. eh ternyata malah jadi tren dan meresahkan masyarakat.
Jadi, distraction words itu sebenernya salah. tapi karena kita terus-terusan dicekokin sama media, kita jadi gak tahu lagi kata apa yang tepat dan sesuai kaidah bahasa kita untuk menggantikan kata BAPER dan memperbaiki penggunaan kata GALAU.
Sekian aja tulisan gaje dari Sofi, semoga bisa diambil hikmahnya dan kali aja ada yang mau support gue yang lagi begal akut ini. see ya
Well, now. I'll read about distraction words. distraction words itu ibaratkan kata-kata baru yang menghancurkan artian sebuah tata kata yang ada sejak zaman dahulu kala. misalnya : "ih, ilfil banget ngeliat doi" nah. Ilfil adalah sebuah distraction words. karena dia itu kata-kata baru yang asal-usulnya blasteran yang masih dipertanyakan, tapi tanpa kata ilfil, apa kata yang tepat di zaman dahulu kala untuk mendeskripsikan kata ilfil tersebut? tanya nenek lo coba hahaha.
Sesungguhnya bukan kata ilfil yang gue akan perbincangkan pagi buta ini. melainkan kata "galau" dan "baper". Curhat banyak ya guys. gue beberapa hari ini lagi gak enak hati banget karena dicampakkan sama partner gue (red : Sok ide). kemaren gue liat dia boncengan gitu sama orang lain. terus ngeliat dia ngeliat gue juga, terus langsung buang muka hahahaahahahahahahhaahahaha TERUS kata temen gue yang kebetulan ada disebelah gue lagi ngobrol sama gue, abis ngeliat partner gue begitu gue langsung lemes kaya mau pingsan. bangke emang baru kali ini adek begini bangggg~
So, kejadian macam begitulah yang memunculkan kata galau dan baper muncul secara tiba-tiba di kamus besar bahasa indonesisa edisi gawl kekinian. Coba lo bayangin, kata-kata apa yang digunakan sama kakek nenek lo ketika mengalami kejadian yang sama kayak gue. tapi bukan naik motor mungkin ya. bisa aja naik onthel biar ketje, atau papasan di kereta kuda kan biar kraton abisss.
Menurut riset kesekian kali dari gue, kata-kata macem galau dan baper ternyata juga menyebabkan kelemahan mental generasi muda. Dulu waktu gue sekolah, kalo jadian di cie in, kalo putus disemangatin. kan enak gitu ya. kesejahteraan jomblo pun masih dalam taraf yang cukup tinggi karena tidak adanya kata-kata ejekan untuk jomblo. yang ada, malahan program TV katakan cinta yang mempromosikan high quality jomblo. enak, jomblo aja bisa masuk TV. lumayan pamer ama temen disekolah. makanya anak-anak zaman jebot termasuk gue betah-betah banget menjomblo berbelas-belas tahun. gak kayak anak zaman millenium ini yang masih rok merah udah punya pacar lima.
gue juga berhipotesis kalo distraction words memicu terjadinya kejahatan di ibukota. menurut ilmu cocokologicopi, kata kata "BAPER" dan "GALAU" itu bisa banget disingkat jadi BEGAL. ya lo tau kan begal yang suka ngebacok orang terus bawa kabur kendaraan? hipotesis gue nih, BEGAL itu berawal dari putus cinta, jadi jomblom diejekin terus mendendam. tadinya si orang pertama yang jadi BEGAL ini cuma mau bacok dan nyolong harta pacarnya buat bales dendam. eh ternyata malah jadi tren dan meresahkan masyarakat.
Jadi, distraction words itu sebenernya salah. tapi karena kita terus-terusan dicekokin sama media, kita jadi gak tahu lagi kata apa yang tepat dan sesuai kaidah bahasa kita untuk menggantikan kata BAPER dan memperbaiki penggunaan kata GALAU.
Sekian aja tulisan gaje dari Sofi, semoga bisa diambil hikmahnya dan kali aja ada yang mau support gue yang lagi begal akut ini. see ya